BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Penelitian
adalah suatu
penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti, dan
kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan
langkah-langkah tertentu. Fokus perhatian dalam suatu penelitian adalah
masalah, masalah yang muncul dalam pikiran peneliti berdasarkan penelaahan situasi
yang meragukan (a perplexing situation). Masalah adalah titik sentral dari
keseluruhan penelitian
Untuk menyelidiki
kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan berdasar atas pengamatan terhadap
akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab
melalui data tertentu maka digunakan penelitian kausal komparatif sedangkan untuk
membandingkan hasil pengukuran data dua variabel yang berbeda agar dapat
menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabelnya maka digunakan
penelitian korelasi.
Penilitan korelasi dan penelitian
kausal komperatif merupakan penelitian yang bersifat ex-postfacto.Dimana
penjelasan terperinci dari penelitian ini akan dibahas pada bab selanjutnya.
A. Rumusan masalah
1.
Apa pengertian ex-postfacto?
2. Sebutkan jenis-jenis penelitian ex-postfacto!
3. Apa perbedaan antara penelitian korelasi dengan penelitian kausal
komparatif?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN EX-POSTFACTO
Salah satu jenis penelitian yang mempunyai beberapa nama dan hendak
dibahas dalam bab ini adalah penelitian ex-postfacto
.Penelitian ini disebut demikian karena sesuai dengan arti ex-postfacto yaitu “
dari apa yang dikerjakan setelah kenyataan” ,maka penelitian ini disebut sebagai penelitian
sesudah kejadian.Penilitian ini juga sering disebut after the fact atau sesudah fakta dan ada pula peneliti yang
menyebutnya sebagai retrospective study atau
studi penelusuran kembali.Kerlinger (1986) memberikan definisi penelitian secara lebih formal.
Ex-postfacto research more formarly
as that in which the independent variables have already occurered and in which
the resercher starts with the observation of a dependent variable
Penelitian ex-postfacto merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas
telah terjadi ketika peneliti mulai dengan
pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian.Pada penelitian ini,
ketertarikan antar variabel bebas dengan variabel bebas maupun antar variabel
bebas dan variabel terikat,sudah terjadi secara alami dan peneliti dengan
setting tersebut ingin melacak kembali jika dimungkinkan apa yang menjadi
faktor penyebabnya. Penelitian ex-postfacto merupakan penelitian
yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian
merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan
kejadian tersebut.
B. JENIS-JENIS PENELITIAN EX-POSTFACTO
Penelitian ex-postfacto dapat dibedakan menjadi dua
jenis yaitu correlational study (
penelitian korelasi ) dan criterion group
study. Jenis pertama ,correlational
study juga populer disebut causal
research dan jenis kedua disebut juga Causal
Comparative Research ( Penelitian kausal komparative ).
1.
Penelitian korelasi
Penelitian korelasi dalam bidang pendidikan, sosial, maupun ekonomi
banyak dilakukan oleh para peneliti. Penelitian ini dilakukan ketika mereka
ingin mengetahui tentang kuat atau lemahnya hubungan variabel yang terkait
dalam suatu obyek atau subyek yang diteliti. Hal ini sesuai dengan anjuran
(Gay,1982) yang menyatakan bahwa
Correlational research is a research
study that involves collecting data in order to determine wheter and to what
degree a relationship exists between two or more quantifiable variables (
Gay,1982:430)
Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim dalam
bukunya yang berjudul “ Penelitian dan Penilaian Pendidikatakan “ mengatakan
bahwa penelitian korelasi mempelajari hubungan dua variable atau lebih, yakni
sejaumana variasi dalam satu variable behubungan dengan variasi dalam variable
lain. Derajat hubungan variable-variabel dinyatakan dalam satu indeks yang
dinamakan koefisien korelasi. Korelasi dapat menghasilkan dan menguji suatu
hipotesis mengenai hubungan antara variabel atau untuk menyatakan besar
kwcilnya hubungan antara dua variabel ( Nana Sudjana dan Ibrahim, 2004;76 ).
Penelitian Korelasi adalah penelitian
untuk membandingkan data hasil pengukuran. Penelitian semacam ini mempunyai
tujuan untuk mempelajari hubungan atau asosiasi antar variabel yang
diperhatikan. Penelitian korelasi adalah suatu penelitian
yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan ,apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua
variabel atau lebih. Adanya hubungan dan
tingkat variabel ini penting karena
dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada , peneliti akan dapat
mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian korelasi, seperti
yang dikatakan Gay merupakan salah satu bagian penelitian ex-postfacto karena biasanya
peniliti tidak memanipulasi keadaan variabel yang ada dan langsung mencari keberadaan
hubungan dan tingkat hubungan
variabel yang direfleksikan dalam
koefisien korelasi.
Ciri-ciri dari Penelitian Korelasi yaitu
1.
Bahwa penelitian tersebut tidak
menuntut subjek penelitian yang tidak terlalu banyak.
2.
Penelitian kolerasi tidak selalu menunjuk
pada hubungan sebab-akibat.
3.
Bahwa penelitian kolerasi tidak dapat
di interpretasikan secara absolut.
4.
Menggunakan teknik acak agar kesalahan
dapat diperkecil.
5.
Titik berat perhatian peneliti
ditujukan pada variabel yang dikorelasikan.
6.
Cocok digunakan jika variabel yang diteliti rumit dan tidak dapat
diteliti dengan metode eksperimen
Korelasi
diukur dengan suatu koefisien (r) yang mengindikasikan seberapa banyak relasi antar dua variabel.
Daerah nilai yang mungkin adalah +1.00 sampai -1.00. Dengan +1.00 menyatakan
hubungan yang sangat erat, sedangkan -1.00 menyatakan hubungan negatif yang erat.
Berikut
ini adalah panduan untuk nilai korelasi tersebut :
+ atau –
0.80 hingga 1.00 korelasi sangat tinggi
0.60 hingga 0.79
korelasi tinggi
0.40 hingga 0.59 korelasi moderat
0.20 hingga 0.39
korelasi rendah
0.01 hingga 0.19
korelasi sangat
rendah
Satu
hal yang perlu diingat adalah “korelasi tidak menyatakan hubungan
sebab-akibat”. Dari contoh di atas, korelasi hanya menyatakan bahwa ada relasi
antara lamanya waktu belajar dengan nilai ujian tinggi, namun bukan “lamanya
waktu belajar menyebabkan nilai ujian tinggi”.
Penelitian korelasi mempunyai
tiga karakteristik penting untuk para peneliti yang hendak menggunakannya.
Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
Penelitian
korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin melakukan
manipulasi dan mengontrol variabel
seperti dalam penelitian eksperimen
Memungkinkan
variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata
Memungkinkan
peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan.
Kapan seorang peneliti tepat menggunakan
penelitian korelasi ? Ketika peneliti mempunyai beberapa alasan penting
diantaranya seperti berikut:
Ada
kebutuhan informasi bahwa ada hubungan antarvariabel dimana koefisien korelasi
dapat mencapainya.
Penelitian
korelasi perli diperhitungkan kegunaannya apabila variabel yang muncul itu
kompleks dan peneliti tidak mungkin dapat melakukan kontrol dan memanipulasi
variabel-variabel tersebut.
Dalam
penelitian memungkinkan dilakukan pengukuran beberapa variabel dan hubungan
yang ada dalam setting yang realistik. Alasan penting lain adalah bahwa
penelitian korelasi tepat dilakukan jika salah satu tujuan penelitian adalah
mencapai formula prediksi yaitu keadaan yang menunjukkan adanya hubungan
antarvariabel
Penelitian korelasi mempunyai kelebihan yang dapat diterangkan seperti
berikut:
Berguna
dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan bidang pendidikan ,ekonomi dan
sosial karena dengan penelitian ini peneliti dimungkinkan untuk mengukur
beberapa variabel dan hubungannya secara simultan
Dengan
penilitian korelasi dimungkinkan beberapa variabel yang mempunyai kontribusi
pada suatu variabel tertentu dapat diselidiki dengan intensif.
Penelitian
korelasi pada umumnya melakukan studi
tingkah laku dengan setting yang realistik
Peneliti
dapat melakukan analisis prediksi tanpa memerlukan sampel yang besar
Sedangkan
kelemahan penelitian korelasi ,peneliti hanya mengidentifikasi apa yang terjadi
dengan tanpa melakukan manipulasi dan mengontrol variabel. Disamping itu ,dengan
penelitian tersebut peneliti tidak dapat membangun hubungan sebab akibat. penelitian ini tidak
dapat digunakan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat antara variabel yang
saling berhubungan
(Walter
R. Borg dan Meredith D. Gall (1979),)
Langkah-langkah
pokok dalam penelitian korelasi adalah sebagai berikut:
ü Definisikan masalah
ü Lakukan telaah pustaka
ü Rancang cara pendekatannya
ü Kumpulkan data
ü Analisis data dan buat
interpretasinya
ü Susun laporan
Contoh Penelitian Korelasional :
1.
Studi analisis faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik
mahasiswa
2.
Hubungan antara skor test masuk perguruan tinggi dengan indeks prestasi
3.
Peramalan tingkat permintaan barang berdasarkan tingkat harga barang
2.
Penelitian kausal komperatif
Penelitian
kausal komparatif adalah penelitian yang menunjukkan arah hubungan variabel
bebas dengan variabel terikat disamping mengukur kekuatan hubungannya, studi
ini mempertanyakan masalah sebab akibat. Sebenarnya dalam penelitian kausal
komparatif ,peneliti dapat juga berusaha menentukan alasan atau penyebab status
objek yang diteliti. Hal demikian seperti dinyatakan ( Gay ,1982:197 ) yang
mengatakan
Causal comparative is that reaserch in which
the reasercher attempts to determine the cause or reason for existing
differences in the behavior or status or groups or individuals.
Pendekatan
dasar kausal komparatif melibatkan kegiatan peneliti yang di awali dari
mengidentifikasi pengaruh variabel satu terhadap variabel lainnya. Kemudian dia
berusaha mencari kemungkinan variabel penyebabnya. Atau dengan kata lain,dalam
penelitian kausal komparatif peneliti berusaha mencermati pertanyaan “what is
the effect of X? Sebagai contoh ,apa pengaruh
yang terjadi ,jika seorang anak tanpa mengikuti sekolah taman kanak-kanak kemudian langsung masuk kelas satu sekolah
dasar? Dalam kasus pendidikan, apa yang terjadi bila mahasiswa baru yang
berasal dari SMU ,tanpa melalui kuliah matrikulasi langsung mengambil mata
kuliah teknik sebagai halnya mahasiswa dari SMK?
Suryabrata (1987:27) mengemukakan
penelitian kausal komparatif bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat
dengan cara: berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada mencari kembali
faktor yangmungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Hal ini berlainan
dengan metode eksperi-mental yang mengumpulkan datanya pada waktu kini dengan
waktu yang dikontrol
Penelitian Kausal-Komparatif
(causal-comparative research)
Tujuan penelitian kausal-komparatif adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.
Penelitian kausal-komperatif bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (lewat). Peneliti mengambil satu atau lebih akibat sebagai “dependent variable” dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan, dan maknanya.
Tujuan penelitian kausal-komparatif adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.
Penelitian kausal-komperatif bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (lewat). Peneliti mengambil satu atau lebih akibat sebagai “dependent variable” dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan, dan maknanya.
Penelitian
korelasi dan penelitian kausal
komparatif kadang-kadaang membingungkan bagi sebagain peneliti muda . Karena
dalam beberapa hal penelitian korelasi
dan penelitian kausal komparatif sama-sama memiliki kesamaan seperti di
antaranya termasuk:
a. Mereka tidak memanipulasi variabel
karena variabel telah terjadi
b. Mereka juga tidak melakukan kontrol
c. Bila peneliti menggunakan paket
program statistik dalam komputer ,penelitian regresi otomatis juga menganalisis
hasil korelasi
Pada penelitian kausal komparatif, pertama kali peneliti melihat
pengaruh pada suatu variabel atau variabel terikat, baru kemudian melihat
variabel penyebab. Dengan penelitian kausal komparatif dimungkinkan peneliti
melakukan studi
Sebagaimana jenis penelitian lainnya,
penellitian kausal komparatif memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan
dan kekurangan tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Suryabrata (1987:29-31)
dapat diringkaskan sebagai berikut:
a.
Metode kausal komparatif adalah baik
untuk berbagai keadaan jika dibandingkan dengan metode eksperimental, yang tak
dapat digunakan untuk:
Apabila tidak selalu mungkin untuk
memilih, mengontrol, dan memanipulasikan faktor-faktor yang perlu untuk
menyelidiki hubungan sebab akibat secara langsung.
Apabila pengontrolan terhadap semua
variabel kecuali variabel bebas sangat tidak realistis dan dibuat-buat, yang
mencegah interaksi normal dengan lain-lain variabel yang terpengaruh.
Apabila kontrol di laboratorium untuk
berbagai tujuan penelitian adalah tidak praktis, terlalu mahal atau dipandang
dari segi etika diragukan/dipertanyakan.
b.
Studi kausal komparatif menghasilkan
informasi yang sangat berguna mengenai sifat-sifat gejala yang dipersoalkan:
apa sejalan dengan apa, dalam kondisi apa, pada perurutan dan pola yang
bagaimana, dan yang sejenis dengan itu.
c.
Perbaikan-perbaikan dalam hal teknik,
metode statistik dan rancangan dengan kontrol parsial, pada akhir-akhir ini
telah membuat studi kausal komparatif itu lebih dapat diper-tanggung jawabkan.
Adapun kelemahan dalam
penelitian kausal komparatif adalah
a.
Tidak adanya kontrol terhadap variabel
bebas. Dalam batas-batas penelitian yang dapat dilakukan, penelitian harus
mengambil fakta-fakta yang dijumpainya tnapa kesempatan untuk mengatur
kondisi-kondisinya atau memanipulasikan variabel-variabel yang dipengaruhi
fakta-fakta yang dijumpainya itu. Untuk dapat mencapai kesimpulan yang sehat,
peneliti harus dapat memper-timbangkan segala alasan yang mungkin ada atau
hipotesis-hipotesis saingan yang mungkin diajukan yang mungkin mempengaruhi
hasil-hasil yang dicapai. Sejauh peneliti dapat dengan sukses membuat
justifikasi kesimpulan terhadap
b.
Alternatif-alternatif lain itu, dia berada
pada posisi yang relatif kuat.
c.
Adalah sukar untuk memperoleh kepastian
bahwa faktor-faktor penyebab yang relevan tekah benar-benar tercakup dalam
kelompok faktor-faktor yang diselidiki.
d.
Kenyataan bahwa faktor penyebab bukan
faktor tunggal, melainkan kombinasi dan interaksi berbagai faktor dalam kondisi
tertentu untuk menghasilkan efek yang disaksikan, menyebabkan persoalannya
sangat kompleks.
e.
Suatu gejala mungkin tidak hanya
merupakan akibat dari sebab-sebab ganda, tetapi dapat pula akibat dari suatu
sebab pada kejadian tertentu dan oleh lain sebab pada kejadian lain.
f.
Apabila saling hubungan antara dua
variabel telah ditemukan, mungkin sukar untuk menemukan mana yang sebab dan
mana yang akibat.
g.
Kenyataan bahwa dua, atau lebih faktor
saling berhubungan tidaklah mesti implikasi adanya hubungan sebab akibat.
Kenyataan itu mungkin hanyalah karena faktor-faktor tersebut berkaitan dengan
faktor lain yang tidak diketahui atau terobservasi.
h.
Menggolong-golongkan subyek ke dalam
kategori dikotomi (misalnya golongan pandai dan golongan bodoh) untuk tujuan
perbandingan, menimbulkan persoalan-persoalan, karena kategori semacam itu
sifatnya kabur, bervariasi, dan tidak mantap. Seringkali penelitian semacam itu
menghasilkan penemuan yang tidak berguna.
Langkah-langkah
dalam penelitian kausal komparatif adalah sebagai berikut :
ü Definisikan
masalah
ü lakukan
penelaan permasalahan
ü Rumuskan
hipotesis
ü Rumuskan
asumsi – asumsi yang mendasari hipotesis serta prosedur.
ü Rancangan
cara pendekatannya
ü Vadilisasi
teknik untuk mengumpulkan data
ü Kumpulkan
dan analisis data
ü susun
laporannya
C. PERBEDAAN ANTARA PENELITIAN KORELASI
DENGAN KAUSAL KOMPARATIF.
Perbedaan antara Penelitian Korelasional
dengan Kausal Komparatif yaitu
Kausal
komparatif berupaya mengidentifikasi hubungan sebab akibat sedangkan
Korelasional mengukur kekuatan hubungan variabel yang diamati.
Kausal
komparatif mencakup perbandingan sedangkan korelasional
hanya mengukur korelasi.
hanya mengukur korelasi.
Kausal
komparatif umumnya mencakup 2 atau lebih kelompok
variabel dan 1 variabel independent sedangkan korelasional 2 variable
independent. variabel independent dalam kausal komparatif adalah variabel tidak bisa dimanipulasi
variabel dan 1 variabel independent sedangkan korelasional 2 variable
independent. variabel independent dalam kausal komparatif adalah variabel tidak bisa dimanipulasi
D. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
EX-POSTFACTO
Peneitian dengan metode ex-postfacto mempunyai langkah penting seperti
berikut:
1) Mengidentifikasi
adanya permasalahan yang signifikan
untuk dipecahkan melalui metode ex-postfacto
2) Membatasi
dan merumuskan permasalahn secara jelas
3)
Menentukan
tujuan dan manfaat penelitian
4) Melakukan
studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan penelitian
5)
Menentukan
kerangka berfikir, pertanyaan peelitian, dan hipotesis penelitian
6)
Mendesain
metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menentukan
populasi, sampel,teknik sampling, menentukan instrumen pengumpulan data dan
menganalisis data
7)
Mengumpulkan
,mengorganisasi dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika yang
relevan
8)
Membuat
laporan penelitian
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari makalah kami adalah sebagai
berikut:
v Penelitian ex-postfacto merupakan penelitian
yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian
merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan
kejadian tersebut.
v Penelitian ex-postfacto dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu
1) correlational study ( penelitian korelasi )
2)
Causal comparrative research ( Penelitian kausal komperatif )
v Perbedaan
antara Penelitian Korelasional dengan Kausal Komparatif yaitu
Ø Kausal
komparatif berupaya mengidentifikasi hubungan sebab akibat sedangkan
Korelasional mengukur kekuatan hubungan variabel yang diamati.
Ø Kausal
komparatif mencakup perbandingan sedangkan korelasional
hanya mengukur korelasi.
hanya mengukur korelasi.
Ø Kausal
komparatif umumnya mencakup 2 atau lebih kelompok
variabel dan 1 variabel independent sedangkan korelasional 2 variable
independent. variabel independent dalam kausal komparatif adalah variabel tidak bisa dimanipulasi
variabel dan 1 variabel independent sedangkan korelasional 2 variable
independent. variabel independent dalam kausal komparatif adalah variabel tidak bisa dimanipulasi
v Peneitian dengan metode ex-postfacto
mempunyai langkah penting seperti berikut:
a) Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan
melalui metode ex-postfacto
b) Membatasi dan merumuskan permasalahn
secara jelas
c) Menentukan tujuan dan manfaat penelitian
d) Melakukan studi pustaka yang
berkaitan dengan permasalahan penelitian
e) Menentukan kerangka berfikir,
pertanyaan peelitian, dan hipotesis penelitian
f) Mendesain metode penelitian yang
hendak digunakan termasuk dalam hal ini
g) Menentukan populasi, sampel,teknik
sampling, menentukan instrumen pengumpulan data dan menganalisis data
h) Mengumpulkan ,mengorganisasi dan
menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika yang relevan
i)
Membuat
laporan penelitian
B.
SARAN
Sebaiknya dalam melakukan penelitian
harus memperhatikan metode penelitian yang tepat agar hasil yang diperoleh
sesuai dengan apa yang diinginkan dan dapat digunakan sebagai mana mestinya
DAFTAR PUSTAKA
Usman,
Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. 2001, Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta
: Bumi Aksara.
http://sdoriza.wordpress.com/penelitian-pendidikan http://www.ktiguru.org/index.php/deskriptif-1-61k
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan numpang coret bagi syapa sj yang berminat yaa...sebaris ketikan komen kamu sangat berarti besar buat motivasi blog baru ini..(o_o)v