Kali ini saya ingin membahas tentang jenis
kepribadian yang melekat pada seorang manusia. Kalian pasti pernah menemukan
seseorang yang sangat suka bicara, setiap ada kesempatan selalu ingin jadi
pembicara yang aktif. Ada pula orang yang kerjanya suka memerintah, suruh ini
suruh itu, bertingkah bossy pada
setiap orang. Belum lagi kalo ketemu dengan orang yang perfeksionis yang menginginkan
kesempurnaan sedetail mungkin. Atau kamu berteman dengan seseorang yang
terlihat sabar, kurang bersemangat, terlihat tak bergairah dan penurut? Semua
itu adalah bagian dari sifat kepribadian umum yang ada di dunia.
Taukah kamu kalo sebenarnya watak atau
kepribadian seseorang itu terbagi empat tipe?
Menurut buku Personality Plus-nya Florence
Littaur, manusia itu dibedakan menjadi empat karakter. Sanguinis sang populer, Koleris
yang kuat dan suka petualangan, melankolis
yang sempurna dan phlegmatis yang
cinta damai. Mengetahui karakter setiap orang itu sangat penting karena ini
akan membantu kamu bagaimana cara memperlakukan seseorang sesuai dengan watak
orang tersebut.
Saat saya masih di bangku SMA, saya memiliki
teman kelas perempuan yang cantik. Dia senang bergaul dan sangat suka jadi
pusat perhatian. Karena kecantikan dan kesupelannya bergaul, dia menjadi sangat
populer disekolah. Sifatnya yang sangat senang jadi trend-setter membuat
tingkahnya jadi terlihat over menurutku. Kalo teman-temanku dulu sering
bergurau dengan istilah “Gak ada Dia, gak
rame”. Dia selalu ingin mendominasi setiap pembicaraan, tak ada kesempatan
buat orang lain. Saat ada orang lain yang terlihat lebih dari dia, dia telihat
kurang senang dan berusaha melakukan apapun agar dia tetap jadi bintang yang
bersinar diantara semuanya. Nah, sifat dan karakter temanku ini merupakan
contoh tipikal orang yang berwatak Sanguinis.
Pernah gak sih kamu dimarahi orang lain karena
kerjaan kamu dianggap tidak beres menurut orang itu? Saya sering mengalami itu.
Kebetulan ibu saya adalah seorang yang melankolis. Kesempurnaan adalah
segalanya. Ibuku itu sering sekali mengomel untuk hal apapun yang tidak sesuai
dengan keinginannya. Bahkan untuk urusan sekecil apapun itu seperti misalnya
vas bunga apa yang bagus dipasang di meja ruang tamu atau kaos kaki apa yang
bagus dipake saat lari pagi nanti. Kadang, lemari pakaianku yang tidak rapi
juga bisa jadi sumber kejengkelan ibu. Dulu ketika saya belum tau jenis
kepribadian itu kayak gimana, saya sering kesal sama ibu dan menganggap ibuku
itu cerewet banget. Saat ini saya sudah bisa mengerti kalo watak seorang yang
melankolis itu memang seperti itu dan kalo dipikir-pikir ada seorang melankolis
seperti ibu disekitar kita itu sangat menguntungkan. Lingkungan rumah jadi
teratur karena ada ibu yang selalu mengontrol keteraturan itu agar sedapat
mungkin terlihat sempurna.
Jenis watak selanjutnya adalah koleris. Kamu
akan menemukan watak ini melekat pada seseorang pemimpin. Ketika kamu menemukan
seseorang yang memiliki ambisi yang kuat terhadap sesuatu, tegas, kuat, berjiwa
pemimpin, terlihat tidak terlalu butuh teman, teguh terhadap pendirian, dan
mampu mengendalikan situasi atau sering diandalkan dalam situasi genting, maka
dia adalah seseorang dengan karakter koleris. Seorang koleris cenderung
terlihat egois. Suka memerintah.
Dunia ini tidak cukup hanya dihiasi oleh orang
poluler, perfeksionis, dan pemimpin yang kuat. Perlu ada keseimbangan yang
dibawa oleh seorang phlegmatis yang cinta damai. Saya adalah seorang
phlegmatis. Setidaknya, itu yang terbaca saat uji kepribadian yang saya
lakukan. Menjadi seorang phlegmatis memang terlihat lemah diantara ketiga tipe
diatas. Sifat phlegma yang tidak suka konflik, menerima apa adanya, bahkan
sedapat mungkin menghindar dari keributan membuat orang berwatak ini kadang
tidak diakui keberadaannya. Ibarat sebuah pertunjukan, Sang sanguinis yang
berperan sebagai artis, Si Koleris yang mem-produseri, Si Melankolis yang menyusun alur cerita dan
penonton disini adalah si phlegmatis. Seorang phlegmatis cenderung terlihat
malas dan tidak berambisi. Jangan menyuruh phlegma mengambil sebuah keputusan
karena itu sangat sulit dilakukan. Tetapi, ketika ditanya siapa orang yang
paling berbahagia, orang-orang phlegmatis akan menjawab ”AKU…!!”. Mereka merasa
bahagia karena meraka selalu menerima apapun yang terjadi pada kehidupannya
tanpa perlu bertanya kenapa itu bisa terjadi. Ketika kamu butuh teman curhat,
jangan cari sanguinis, melankolis apalagi koleris, datangilah sang phlegma karena
phlegma adalah pendengar yang baik dan mampu menjaga perasaan dengan baik.
Sanguinis : Ekstrovert, pembicara, optimis
Melankolis : Introvert, pemikir, pesimis
Koleris : Ekstrovert, Pelaku, optimis
Phlegmatis : Introvert, pengamat, pesimis
Terlepas dari perbedaan watak manusia, yang
perlu kita ingat adalah bagaimana cara kamu memperlakukan seseorang sesuai
dengan karakter mereka. Jangan lihat kelemahan yang mereka miliki tetapi
gunakanlah kelebihan-kelebihan mereka sehingga akan terbentuk suatu kehidupan
sosial yang sangat indah. Dunia ini butuh keceriaan, itu bisa kamu dapat dari
sang sanguinis. Dunia ini butuh keteraturan, itu bisa diwujudkan oleh sang
melankolis. Dunia ini butuh pemimpin, koleris mampu menduduki jabatan itu.
Dunia butuh pendengar yang baik, phlegmatis siap untuk itu.
Bukankah menyenangkan karena kita semua tidak
diciptakan serupa??? (^_^)v
(Sumber bacaan: Personality Plus-Florence Littauer )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan numpang coret bagi syapa sj yang berminat yaa...sebaris ketikan komen kamu sangat berarti besar buat motivasi blog baru ini..(o_o)v