Suatu hari
seorang pemuda penebang kayu sedang mencari kayu di pinggiran kota…karena cuaca
panas dia beristirahat sejenak dibawah pohon. Sambil mengipas2 badannya yang
keringatan diapun bergumam…
“Seandainya
saya jadi matahari,pasti akan sangat menyenangkan. Dia begitu hebat hingga semua
orang takluk akan terik sinarnya.”
Tuhan
mendengar gumaman pemuda itu, dan kemudian mewujudkan impian sang pemuda
menjadikannya matahari.
Pemuda itu
sangat senang. Kini dia menjadi matahari. Dari atas langit dia melihat se-kelilingnya.
Semua orang terlihat payah karena teriknya sinar yang dipancarkan olehnya. Dia
sangat puas karena tidak ada satupun yang mengalahkan kehebatannya.
Tiba-tiba…Awan
hitam muncul menutupi sinarnya dengan perlahan. Hujan lebatpun turun dengan
derasnya. Orang-orang berlarian kalang kabut karena takut. Sang pemuda itu
merasa tersaingi. Diapun kembali bergumam.
“seandainya
saya menjadi awan hitam, pasti akan sangat menyenangkan”
Tuhan
kembali mendengar dan mengabulkan permintaan sang pemuda.
Seketika
itu pemuda berubah menjadi awan hitam. Kali ini tidak hanya menurunkan hujan
tetapi disertai petir yang membahana. Orang-orang di kota semakin terlihat
ketakutan. Banjirpun menyapu seluruh kota dan menghanyutkan apapun yang
dilintasinya. Sang pemuda yang kini menjadi awan hitam yang menurunkan hujan
lebat terlihat sangat puas. Namun ada satu batang pohon besar yang berdiri
kokoh ditengah kota yang tak hanyut ditengah derasnya banjir, membuat sang
pemuda terlihat kecewa. “Ternyata masih ada yang lebih hebat dibandingkan saya.
Seandainya saya menjadi pohon itu saja…”
Lagi-lagi
Tuhan dengan kebaikannya mengabulkan keinginan pemuda itu.
Pemuda itu
berubah menjadi pohon besar yang kokoh. Dengan gagahnya dia berhasil melawan
terjangan banjir yang dahsyat. Sang pemuda dengan bangga berkata : ”saya tidak
akan tumbang hanya dengan terjangan airmu wahai hujan”.
Beberapa
hari kemudian. Banjirpun surut. Kini alam berganti cerah. Sang pohon masih
tetap berdiri kokoh ditengah kota. Kemudian, Hari-hari membahagiakan sang pohon
ternyata akan segera berakhir. Seorang pemuda berbadan tegap menenteng sebuah
alat pemotong kayu bermesin lalu berjalan ke arahnya. Sang pohon kaget. Pemuda
itu ternyata ingin menebang pohon itu.
Menyadari
kehidupannya akan segera berakhir, ia dengan cepat-cepat memohon untuk segera
dirubah kembali. Ujung mesin akan segera menyentuh batang pohon. Dan tanpa
berfikir panjang Pemuda yang kini menjadi pohon-pun memohon untuk terakhir
kalinya untuk dirubah menjadi seorang pemuda pencari kayu saja.
Tuhan yang
masih berbaik hati meloloskan permintaan terakhir sang pohon.
Pemuda itu berubah kembali menjadi pemuda penebang kayu. Sama seperti
sebelumnya, mencari kayu ditengah terik matahari.
KETIDAKPUASAN
DAN KETAMAKAN AKAN MEMBUAT KITA TIDAK MEMPEROLEH APA-APA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan numpang coret bagi syapa sj yang berminat yaa...sebaris ketikan komen kamu sangat berarti besar buat motivasi blog baru ini..(o_o)v