Kamis, 01 Maret 2012

BAB I
PENDAHULUAN
  •   Latar belakang
Penelitian  adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti, dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah-langkah tertentu. Fokus perhatian dalam suatu penelitian adalah masalah, masalah yang muncul dalam pikiran peneliti berdasarkan penelaahan situasi yang meragukan (a perplexing situation). Masalah adalah titik sentral dari keseluruhan penelitian
Untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu maka digunakan penelitian kausal komparatif sedangkan untuk membandingkan hasil pengukuran data dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabelnya maka digunakan penelitian korelasi.
Penilitan korelasi dan penelitian kausal komperatif merupakan penelitian yang bersifat ex-postfacto.Dimana penjelasan terperinci dari penelitian ini akan dibahas pada bab selanjutnya.

  • Rumusan masalah
1.                   Apa pengertian ex-postfacto?
2.                   Sebutkan jenis-jenis penelitian ex-postfacto!
3.                   Apa perbedaan antara penelitian korelasi dengan penelitian kausal komparatif?
 


BAB II
PEMBAHASAN


A.      PENGERTIAN EX-POSTFACTO
Salah satu jenis penelitian yang mempunyai beberapa nama dan hendak dibahas dalam bab ini adalah penelitian ex-postfacto .Penelitian ini disebut demikian karena sesuai dengan arti ex-postfacto yaitu “ dari apa yang dikerjakan setelah kenyataan” ,maka  penelitian ini disebut sebagai penelitian sesudah kejadian.Penilitian ini juga sering disebut after the fact atau sesudah fakta dan ada pula peneliti yang menyebutnya sebagai retrospective study atau studi penelusuran kembali.Kerlinger (1986) memberikan definisi penelitian  secara lebih formal.
Ex-postfacto research more formarly as that in which the independent variables have already occurered and in which the resercher starts with the observation of a dependent variable
                Penelitian ex-postfacto merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan  pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian.Pada penelitian ini, ketertarikan antar variabel bebas dengan variabel bebas maupun antar variabel bebas dan variabel terikat,sudah terjadi secara alami dan peneliti dengan setting tersebut ingin melacak kembali jika dimungkinkan apa yang menjadi faktor penyebabnya. Penelitian ex-postfacto merupakan penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.
B.      JENIS-JENIS PENELITIAN EX-POSTFACTO
Penelitian ex-postfacto dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu correlational study ( penelitian korelasi ) dan criterion group study. Jenis pertama ,correlational study juga populer disebut causal research dan jenis kedua disebut juga Causal Comparative Research ( Penelitian kausal komparative ).
1.                   Penelitian korelasi
Penelitian korelasi dalam bidang pendidikan, sosial, maupun ekonomi banyak dilakukan oleh para peneliti. Penelitian ini dilakukan ketika mereka ingin mengetahui tentang kuat atau lemahnya hubungan variabel yang terkait dalam suatu obyek atau subyek yang diteliti. Hal ini sesuai dengan anjuran (Gay,1982) yang menyatakan bahwa
Correlational research is a research study that involves collecting data in order to determine wheter and to what degree a relationship exists between two or more quantifiable variables ( Gay,1982:430)
Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim dalam bukunya yang berjudul “ Penelitian dan Penilaian Pendidikatakan “ mengatakan bahwa penelitian korelasi mempelajari hubungan dua variable atau lebih, yakni sejaumana variasi dalam satu variable behubungan dengan variasi dalam variable lain. Derajat hubungan variable-variabel dinyatakan dalam satu indeks yang dinamakan koefisien korelasi. Korelasi dapat menghasilkan dan menguji suatu hipotesis mengenai hubungan antara variabel atau untuk menyatakan besar kwcilnya hubungan antara dua variabel ( Nana Sudjana dan Ibrahim, 2004;76 ).
Penelitian Korelasi adalah penelitian untuk membandingkan data hasil pengukuran. Penelitian semacam ini mempunyai tujuan untuk mempelajari hubungan atau asosiasi antar variabel yang diperhatikan. Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan ,apakah  ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel  atau lebih. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting  karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada , peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian korelasi, seperti yang dikatakan Gay merupakan salah satu bagian penelitian ex-postfacto  karena biasanya peniliti tidak memanipulasi keadaan variabel yang ada dan langsung mencari keberadaan hubungan dan tingkat hubungan  variabel  yang direfleksikan dalam koefisien korelasi.
Ciri-ciri dari Penelitian Korelasi yaitu
1.                   Bahwa penelitian tersebut tidak menuntut subjek penelitian yang tidak terlalu banyak.
2.                   Penelitian kolerasi tidak selalu menunjuk pada hubungan sebab-akibat.
3.                   Bahwa penelitian kolerasi tidak dapat di interpretasikan secara absolut.
4.                   Menggunakan teknik acak agar kesalahan dapat diperkecil.
5.                   Titik berat perhatian peneliti ditujukan pada variabel yang dikorelasikan.
6.                   Cocok digunakan jika variabel yang diteliti rumit dan tidak dapat diteliti dengan metode eksperimen

Korelasi diukur dengan suatu koefisien (r) yang mengindikasikan seberapa banyak relasi antar dua variabel. Daerah nilai yang mungkin adalah +1.00 sampai -1.00. Dengan +1.00 menyatakan hubungan yang sangat erat, sedangkan -1.00 menyatakan hubungan negatif yang erat.
Berikut ini adalah panduan untuk nilai korelasi tersebut :
+ atau –
0.80 hingga 1.00 korelasi sangat tinggi
0.60 hingga 0.79 korelasi tinggi
0.40 hingga 0.59 korelasi moderat
0.20 hingga 0.39 korelasi rendah
0.01 hingga 0.19 korelasi sangat rendah
Satu hal yang perlu diingat adalah “korelasi tidak menyatakan hubungan sebab-akibat”. Dari contoh di atas, korelasi hanya menyatakan bahwa ada relasi antara lamanya waktu belajar dengan nilai ujian tinggi, namun bukan “lamanya waktu belajar menyebabkan nilai ujian tinggi”.
                Penelitian korelasi mempunyai tiga karakteristik penting untuk para peneliti yang hendak menggunakannya. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
*             Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin melakukan manipulasi  dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian eksperimen
*             Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata
*             Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan.

Kapan seorang peneliti tepat menggunakan penelitian korelasi ? Ketika peneliti mempunyai beberapa alasan penting diantaranya seperti berikut:
*            Ada kebutuhan informasi bahwa ada hubungan antarvariabel dimana koefisien korelasi dapat mencapainya.
*            Penelitian korelasi perli diperhitungkan kegunaannya apabila variabel yang muncul itu kompleks dan peneliti tidak mungkin dapat melakukan kontrol dan memanipulasi variabel-variabel tersebut.
*            Dalam penelitian memungkinkan dilakukan pengukuran beberapa variabel dan hubungan yang ada dalam setting yang realistik. Alasan penting lain adalah bahwa penelitian korelasi tepat dilakukan jika salah satu tujuan penelitian adalah mencapai formula prediksi yaitu keadaan yang menunjukkan adanya hubungan antarvariabel

Penelitian korelasi mempunyai kelebihan yang dapat diterangkan seperti berikut:
*            Berguna dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan bidang pendidikan ,ekonomi dan sosial karena dengan penelitian ini peneliti dimungkinkan untuk mengukur beberapa variabel dan hubungannya secara simultan
*            Dengan penilitian korelasi dimungkinkan beberapa variabel yang mempunyai kontribusi pada suatu variabel tertentu dapat diselidiki dengan intensif.
*            Penelitian korelasi  pada umumnya melakukan studi tingkah laku dengan setting yang realistik
*            Peneliti dapat melakukan analisis prediksi tanpa memerlukan sampel yang besar
Sedangkan kelemahan penelitian korelasi ,peneliti hanya mengidentifikasi apa yang terjadi dengan tanpa melakukan manipulasi dan mengontrol variabel. Disamping itu ,dengan penelitian tersebut peneliti tidak dapat membangun hubungan sebab akibat. penelitian ini tidak dapat digunakan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat antara variabel yang saling berhubungan (Walter R. Borg dan Meredith D. Gall (1979),)
Langkah-langkah pokok dalam penelitian korelasi adalah sebagai berikut:
ü    Definisikan masalah
ü    Lakukan telaah pustaka
ü    Rancang cara pendekatannya
ü    Kumpulkan data
ü    Analisis data dan buat interpretasinya
ü    Susun laporan
Contoh Penelitian Korelasional :
1.             Studi analisis faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa
2.             Hubungan antara skor test masuk perguruan tinggi dengan indeks prestasi
3.             Peramalan tingkat permintaan barang berdasarkan tingkat harga barang

2.                   Penelitian kausal komperatif
Penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang menunjukkan arah hubungan variabel bebas dengan variabel terikat disamping mengukur kekuatan hubungannya, studi ini mempertanyakan masalah sebab akibat. Sebenarnya dalam penelitian kausal komparatif ,peneliti dapat juga berusaha menentukan alasan atau penyebab status objek yang diteliti. Hal demikian seperti dinyatakan ( Gay ,1982:197 ) yang mengatakan
Causal comparative is that reaserch in which the reasercher attempts to determine the cause or reason for existing differences in the behavior or status or groups or individuals.
Pendekatan dasar kausal komparatif melibatkan kegiatan peneliti yang di awali dari mengidentifikasi pengaruh variabel satu terhadap variabel lainnya. Kemudian dia berusaha mencari kemungkinan variabel penyebabnya. Atau dengan kata lain,dalam penelitian kausal komparatif peneliti berusaha mencermati pertanyaan “what is the effect of X? Sebagai contoh ,apa pengaruh  yang terjadi ,jika seorang anak tanpa mengikuti  sekolah taman kanak-kanak  kemudian langsung masuk kelas satu sekolah dasar? Dalam kasus pendidikan, apa yang terjadi bila mahasiswa baru yang berasal dari SMU ,tanpa melalui kuliah matrikulasi langsung mengambil mata kuliah teknik sebagai halnya mahasiswa dari SMK?
Suryabrata (1987:27) mengemukakan penelitian kausal komparatif bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan cara: berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada mencari kembali faktor yangmungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Hal ini berlainan dengan metode eksperi-mental yang mengumpulkan datanya pada waktu kini dengan waktu yang dikontrol
Penelitian Kausal-Komparatif (causal-comparative research)
Tujuan penelitian kausal-komparatif adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.
Penelitian kausal-komperatif bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (lewat). Peneliti mengambil satu atau lebih akibat sebagai “dependent variable” dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan, dan maknanya.
Penelitian korelasi  dan penelitian kausal komparatif kadang-kadaang membingungkan bagi sebagain peneliti muda . Karena dalam beberapa hal penelitian korelasi  dan penelitian kausal komparatif sama-sama memiliki kesamaan seperti di antaranya termasuk:
a.       Mereka tidak memanipulasi variabel karena variabel telah terjadi
b.      Mereka juga tidak melakukan kontrol
c.       Bila peneliti menggunakan paket program statistik dalam komputer ,penelitian regresi otomatis juga menganalisis hasil korelasi
Pada penelitian kausal komparatif, pertama kali peneliti melihat pengaruh pada suatu variabel atau variabel terikat, baru kemudian melihat variabel penyebab. Dengan penelitian kausal komparatif dimungkinkan peneliti melakukan  studi
Sebagaimana jenis penelitian lainnya, penellitian kausal komparatif memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dan kekurangan tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Suryabrata (1987:29-31) dapat diringkaskan sebagai berikut:
a.             Metode kausal komparatif adalah baik untuk berbagai keadaan jika dibandingkan dengan metode eksperimental, yang tak dapat digunakan untuk:
*         Apabila tidak selalu mungkin untuk memilih, mengontrol, dan memanipulasikan faktor-faktor yang perlu untuk menyelidiki hubungan sebab akibat secara langsung.
*         Apabila pengontrolan terhadap semua variabel kecuali variabel bebas sangat tidak realistis dan dibuat-buat, yang mencegah interaksi normal dengan lain-lain variabel yang terpengaruh.
*         Apabila kontrol di laboratorium untuk berbagai tujuan penelitian adalah tidak praktis, terlalu mahal atau dipandang dari segi etika diragukan/dipertanyakan.
b.            Studi kausal komparatif menghasilkan informasi yang sangat berguna mengenai sifat-sifat gejala yang dipersoalkan: apa sejalan dengan apa, dalam kondisi apa, pada perurutan dan pola yang bagaimana, dan yang sejenis dengan itu.
c.             Perbaikan-perbaikan dalam hal teknik, metode statistik dan rancangan dengan kontrol parsial, pada akhir-akhir ini telah membuat studi kausal komparatif itu lebih dapat diper-tanggung jawabkan.

Adapun kelemahan  dalam  penelitian kausal komparatif adalah
a.             Tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas. Dalam batas-batas penelitian yang dapat dilakukan, penelitian harus mengambil fakta-fakta yang dijumpainya tnapa kesempatan untuk mengatur kondisi-kondisinya atau memanipulasikan variabel-variabel yang dipengaruhi fakta-fakta yang dijumpainya itu. Untuk dapat mencapai kesimpulan yang sehat, peneliti harus dapat memper-timbangkan segala alasan yang mungkin ada atau hipotesis-hipotesis saingan yang mungkin diajukan yang mungkin mempengaruhi hasil-hasil yang dicapai. Sejauh peneliti dapat dengan sukses membuat justifikasi kesimpulan terhadap
b.             Alternatif-alternatif lain itu, dia berada pada posisi yang relatif kuat.
c.             Adalah sukar untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab yang relevan tekah benar-benar tercakup dalam kelompok faktor-faktor yang diselidiki.
d.            Kenyataan bahwa faktor penyebab bukan faktor tunggal, melainkan kombinasi dan interaksi berbagai faktor dalam kondisi tertentu untuk menghasilkan efek yang disaksikan, menyebabkan persoalannya sangat kompleks.
e.            Suatu gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dari sebab-sebab ganda, tetapi dapat pula akibat dari suatu sebab pada kejadian tertentu dan oleh lain sebab pada kejadian lain.
f.              Apabila saling hubungan antara dua variabel telah ditemukan, mungkin sukar untuk menemukan mana yang sebab dan mana yang akibat.
g.             Kenyataan bahwa dua, atau lebih faktor saling berhubungan tidaklah mesti implikasi adanya hubungan sebab akibat. Kenyataan itu mungkin hanyalah karena faktor-faktor tersebut berkaitan dengan faktor lain yang tidak diketahui atau terobservasi.
h.            Menggolong-golongkan subyek ke dalam kategori dikotomi (misalnya golongan pandai dan golongan bodoh) untuk tujuan perbandingan, menimbulkan persoalan-persoalan, karena kategori semacam itu sifatnya kabur, bervariasi, dan tidak mantap. Seringkali penelitian semacam itu menghasilkan penemuan yang tidak berguna.
Langkah-langkah dalam penelitian kausal komparatif adalah sebagai berikut :
ü   Definisikan masalah
ü   lakukan penelaan permasalahan
ü   Rumuskan hipotesis
ü   Rumuskan asumsi – asumsi yang mendasari hipotesis serta prosedur.
ü   Rancangan cara pendekatannya
ü   Vadilisasi teknik untuk mengumpulkan data
ü   Kumpulkan dan analisis data
ü   susun laporannya

C.      PERBEDAAN ANTARA PENELITIAN KORELASI DENGAN KAUSAL KOMPARATIF.
Perbedaan antara Penelitian Korelasional dengan Kausal Komparatif yaitu
*     Kausal komparatif berupaya mengidentifikasi hubungan sebab akibat sedangkan Korelasional mengukur kekuatan hubungan variabel yang diamati.
*     Kausal komparatif mencakup perbandingan sedangkan korelasional
hanya mengukur korelasi.
*     Kausal komparatif umumnya mencakup 2 atau lebih kelompok
variabel dan 1 variabel independent sedangkan korelasional 2 variable
independent. variabel independent dalam kausal komparatif adalah variabel tidak bisa dimanipulasi

D.      LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN EX-POSTFACTO
Peneitian dengan metode ex-postfacto mempunyai langkah penting seperti berikut:
1)          Mengidentifikasi adanya  permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode ex-postfacto
2)                  Membatasi dan merumuskan permasalahn secara jelas
3)                  Menentukan tujuan dan manfaat penelitian
4)                  Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan penelitian
5)                  Menentukan kerangka berfikir, pertanyaan peelitian, dan hipotesis penelitian
6)          Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menentukan populasi, sampel,teknik sampling, menentukan instrumen pengumpulan data dan menganalisis data
7)                  Mengumpulkan ,mengorganisasi dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika yang relevan
8)                  Membuat laporan penelitian



BAB III
PENUTUP


A.      Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari makalah kami adalah sebagai berikut:
v    Penelitian ex-postfacto merupakan penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.
v    Penelitian ex-postfacto dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu
1)      correlational study ( penelitian korelasi )
2)      Causal comparrative research ( Penelitian kausal komperatif )
v    Perbedaan antara Penelitian Korelasional dengan Kausal Komparatif yaitu
Kausal komparatif berupaya mengidentifikasi hubungan sebab akibat sedangkan Korelasional mengukur kekuatan hubungan variabel yang diamati.
Ø    Kausal komparatif mencakup perbandingan sedangkan korelasional
hanya mengukur korelasi.
Ø    Kausal komparatif umumnya mencakup 2 atau lebih kelompok
variabel dan 1 variabel independent sedangkan korelasional 2 variable
independent. variabel independent dalam kausal komparatif adalah variabel tidak bisa dimanipulasi
v    Peneitian dengan metode ex-postfacto mempunyai langkah penting seperti berikut:
a)      Mengidentifikasi adanya  permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode ex-postfacto
b)      Membatasi dan merumuskan permasalahn secara jelas
c)       Menentukan tujuan dan manfaat penelitian
d)      Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan penelitian
e)      Menentukan kerangka berfikir, pertanyaan peelitian, dan hipotesis penelitian
f)       Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini
g)      menentukan populasi, sampel,teknik sampling, menentukan instrumen pengumpulan data dan menganalisis data
h)      Mengumpulkan ,mengorganisasi dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika yang relevan
i)        Membuat laporan penelitian
B.                  SARAN
Sebaiknya dalam melakukan penelitian harus memperhatikan metode penelitian yang tepat agar hasil yang diperoleh sesuai dengan apa yang diinginkan dan dapat digunakan sebagai mana mestinya





DAFTAR PUSTAKA
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. 2001, Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : Bumi Aksara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan numpang coret bagi syapa sj yang berminat yaa...sebaris ketikan komen kamu sangat berarti besar buat motivasi blog baru ini..(o_o)v