Rabu, 03 Oktober 2012

PERSONALITY


Kali ini saya ingin membahas tentang jenis kepribadian yang melekat pada seorang manusia. Kalian pasti pernah menemukan seseorang yang sangat suka bicara, setiap ada kesempatan selalu ingin jadi pembicara yang aktif. Ada pula orang yang kerjanya suka memerintah, suruh ini suruh itu, bertingkah bossy pada setiap orang. Belum lagi kalo ketemu dengan orang yang perfeksionis yang menginginkan kesempurnaan sedetail mungkin. Atau kamu berteman dengan seseorang yang terlihat sabar, kurang bersemangat, terlihat tak bergairah dan penurut? Semua itu adalah bagian dari sifat kepribadian umum yang ada di dunia.

Taukah kamu kalo sebenarnya watak atau kepribadian seseorang itu terbagi empat tipe?

Menurut buku Personality Plus-nya Florence Littaur, manusia itu dibedakan menjadi empat karakter. Sanguinis sang populer, Koleris yang kuat dan suka petualangan, melankolis yang sempurna dan phlegmatis yang cinta damai. Mengetahui karakter setiap orang itu sangat penting karena ini akan membantu kamu bagaimana cara memperlakukan seseorang sesuai dengan watak orang tersebut.

Saat saya masih di bangku SMA, saya memiliki teman kelas perempuan yang cantik. Dia senang bergaul dan sangat suka jadi pusat perhatian. Karena kecantikan dan kesupelannya bergaul, dia menjadi sangat populer disekolah. Sifatnya yang sangat senang jadi trend-setter membuat tingkahnya jadi terlihat over menurutku. Kalo teman-temanku dulu sering bergurau dengan istilah “Gak ada Dia, gak rame”. Dia selalu ingin mendominasi setiap pembicaraan, tak ada kesempatan buat orang lain. Saat ada orang lain yang terlihat lebih dari dia, dia telihat kurang senang dan berusaha melakukan apapun agar dia tetap jadi bintang yang bersinar diantara semuanya. Nah, sifat dan karakter temanku ini merupakan contoh tipikal orang yang berwatak Sanguinis.

Pernah gak sih kamu dimarahi orang lain karena kerjaan kamu dianggap tidak beres menurut orang itu? Saya sering mengalami itu. Kebetulan ibu saya adalah seorang yang melankolis. Kesempurnaan adalah segalanya. Ibuku itu sering sekali mengomel untuk hal apapun yang tidak sesuai dengan keinginannya. Bahkan untuk urusan sekecil apapun itu seperti misalnya vas bunga apa yang bagus dipasang di meja ruang tamu atau kaos kaki apa yang bagus dipake saat lari pagi nanti. Kadang, lemari pakaianku yang tidak rapi juga bisa jadi sumber kejengkelan ibu. Dulu ketika saya belum tau jenis kepribadian itu kayak gimana, saya sering kesal sama ibu dan menganggap ibuku itu cerewet banget. Saat ini saya sudah bisa mengerti kalo watak seorang yang melankolis itu memang seperti itu dan kalo dipikir-pikir ada seorang melankolis seperti ibu disekitar kita itu sangat menguntungkan. Lingkungan rumah jadi teratur karena ada ibu yang selalu mengontrol keteraturan itu agar sedapat mungkin terlihat sempurna.

Jenis watak selanjutnya adalah koleris. Kamu akan menemukan watak ini melekat pada seseorang pemimpin. Ketika kamu menemukan seseorang yang memiliki ambisi yang kuat terhadap sesuatu, tegas, kuat, berjiwa pemimpin, terlihat tidak terlalu butuh teman, teguh terhadap pendirian, dan mampu mengendalikan situasi atau sering diandalkan dalam situasi genting, maka dia adalah seseorang dengan karakter koleris. Seorang koleris cenderung terlihat egois. Suka memerintah.

Dunia ini tidak cukup hanya dihiasi oleh orang poluler, perfeksionis, dan pemimpin yang kuat. Perlu ada keseimbangan yang dibawa oleh seorang phlegmatis yang cinta damai. Saya adalah seorang phlegmatis. Setidaknya, itu yang terbaca saat uji kepribadian yang saya lakukan. Menjadi seorang phlegmatis memang terlihat lemah diantara ketiga tipe diatas. Sifat phlegma yang tidak suka konflik, menerima apa adanya, bahkan sedapat mungkin menghindar dari keributan membuat orang berwatak ini kadang tidak diakui keberadaannya. Ibarat sebuah pertunjukan, Sang sanguinis yang berperan sebagai artis, Si Koleris yang mem-produseri,  Si Melankolis yang menyusun alur cerita dan penonton disini adalah si phlegmatis. Seorang phlegmatis cenderung terlihat malas dan tidak berambisi. Jangan menyuruh phlegma mengambil sebuah keputusan karena itu sangat sulit dilakukan. Tetapi, ketika ditanya siapa orang yang paling berbahagia, orang-orang phlegmatis akan menjawab ”AKU…!!”. Mereka merasa bahagia karena meraka selalu menerima apapun yang terjadi pada kehidupannya tanpa perlu bertanya kenapa itu bisa terjadi. Ketika kamu butuh teman curhat, jangan cari sanguinis, melankolis apalagi koleris, datangilah sang phlegma karena phlegma adalah pendengar yang baik dan mampu menjaga perasaan dengan baik.

Sanguinis : Ekstrovert, pembicara, optimis
Melankolis : Introvert, pemikir, pesimis
Koleris : Ekstrovert, Pelaku, optimis
Phlegmatis : Introvert, pengamat, pesimis

Terlepas dari perbedaan watak manusia, yang perlu kita ingat adalah bagaimana cara kamu memperlakukan seseorang sesuai dengan karakter mereka. Jangan lihat kelemahan yang mereka miliki tetapi gunakanlah kelebihan-kelebihan mereka sehingga akan terbentuk suatu kehidupan sosial yang sangat indah. Dunia ini butuh keceriaan, itu bisa kamu dapat dari sang sanguinis. Dunia ini butuh keteraturan, itu bisa diwujudkan oleh sang melankolis. Dunia ini butuh pemimpin, koleris mampu menduduki jabatan itu. Dunia butuh pendengar yang baik, phlegmatis siap untuk itu.

Bukankah menyenangkan karena kita semua tidak diciptakan serupa??? (^_^)v
(Sumber bacaan: Personality Plus-Florence Littauer )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan numpang coret bagi syapa sj yang berminat yaa...sebaris ketikan komen kamu sangat berarti besar buat motivasi blog baru ini..(o_o)v