Sabtu, 17 Agustus 2013

ketika surat itu datang...

Aku Nana. Umurku 13 tahun saat aku mendapat surat cinta pertama dari seorang anak laki-laki. Mungkin untuk anak jaman sekarang, umur segitu sudah hal yang lumrah jika ada seseorang yang ingin lebih dekat dengan kita, seseorang yang ingin di anggap spesial. Namun bagiku saat itu, ah…itu sesuatu yang menakutkan.

Saat itu musim libur sekolah…

“Na…nih…!”

sahabatku datang menghampiriku dan memberiku selembar amplop. Amplopnya cute banget, bergambar karakter beruang warna pink.

“Wah…lucunya…buatku nih?”

segera kurebut amplop lucu itu dari tangan Mimi sahabatku itu. Tumben-tumbenan dia mau berbagi amplop denganku, sudah pensiun dia jadi kolektor amplop?…hehe. Pikirku dalam hati.

Sejak SD Aku dan Mimi senang mengkoleksi Kertas surat dan amplop lucu dengan berbagai karakter. Kami bersaing mengumpulkan koleksi cantik sebanyak-banyaknya. Kadang aku suka kesal dengannya, Dia takkan melewatkan sedikitpun kesempatan untuk menambah koleksinya dan berbagi denganku. Sahabat macam apa itu…hehehe.

“Ini cute lho Mi? Kamu merelakannya buatku ya? Baik banget…Tengkyu darling…?”Cerocosku senang. Ini kesempatan langka sekali seumur hidup dan takkan ku sia-siakan…sebelum Mimiku berubah pikiran.

“Itu bukan buat koleksi dodol, perhatikan baik-baik. Itu surat untukmu cantik.” Katanya sambil menunjuk sebuah nama yang tertulis di sisi depan amplop

To Nana


                                    From Andi

Aku tersentak. Hah? Surat? Buatku? Dari Andi. Andi siapa? Gumamku dalam hati.

“Baca gih cepet. Aku penasaran, Na.” Kata mimi lagi.

Penasaran juga isinya apa akhirnya kubuka perlahan amplop itu. Hmm..wangi..Kutangkap aroma wangi bunga saat suratnya kubuka. Kulirik rangkaian kata yang tergores di kertas itu. Cukup rapi. Untuk ukuran seorang anak laki-laki, tulisannya sangat bagus. Bahkan lebih bagus dari tulisanku sendiri. Aku jadi malu sendiri saat itu.

Untuk Nana

Maaf karena sudah lancang mengirim surat ini ke Nana. Tapi ada sesuatu yang ingin aku sampaikan ke Nana penting.  Bisakah Nana datang ke Pasar malam ,malam minggu nanti? Aku harap bisa ya?…Ku tunggu di dekat Tong Edan.

Salam

Andi

Aku terdiam. Bingung. Tak tahu harus berbuat apa. Untuk pertama kalinya dalam hidupku, Aku mendapatkan surat, dan tidak tanggung-tanggung suratnya dari seorang anak cowok. Inikah yang namanya surat cinta?

Ah, tak ada kata puitis di dalamnya, tak ada rayuan gombal tertulis sana, tak ada pujian yang kulihat. Ini pasti surat biasa, layaknya surat antara sesama teman biasa. Ada apa denganku? Virus Ge Er merasukiku kayaknya.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Malam ini tepat malam minggu. Jalan depan rumah mulai ramai, mereka berduyun-duyun melangkahkan kakinya ke tempat itu. Menghabiskan malam minggu mereka yang panjang di tempat itu. Ya…Pasar Malam. Pasar malam plus Taman hiburan dadakan yang sudah sebulan ini mampir di kotaku.

Pasar malam? Hmm… surat itu……AKu kembali teringat isi surat itu. Haruskah aku kesana? Ah…tidak usah deh, tidak penting .

“Nanaaaaaaaaaa…….!!!!!!!!!!!!”

Kudengar teriakan dari luar yang memanggil namaku. Teriakannya makin lama makin jelas mendekat di depan pintu kamar. Biar kutebak, itu pasti…..

“Naanaaaaa…..kenapa kamu belum siap-siap? Yukkk jeng kita pergi…” Mimi muncul dari balik pintu kemudian menarikku keluar… ah, anak ini sukanya maksa…gumamku. Segera ku sambar jaket pink yang tergantung di sudut kamar kemudian mengikuti Mimi yang terlihat bersemangat membawaku ke tengah hiruk pikuk keramaian pasar malam.

“Kamu janjian dimana?” Tanya Mimi membuyarkan lamunanku.

“Hah…ehh…Hmm…Aku..Di…deka..t Tong…Eeda..nn…” Jawabku kikuk.

“wah.. kebetulan…kita berdiri tepat di dekat Tong berisik ini…! Ujar Mimi sambil tersenyum ceria.

Hah? Apa? Koq…Aku bisa dsni? Padahal tak ada niat sedikitpun untuk bertemu dia hari ini.Huft…Pikirku lemas.

“Kita pergi saja yuuk..”

Kutarik tangan mimi untuk segera beranjak dari tempat itu.Namun belum sempat langkahku kuayun…

“Nana…!”

Langkahku terhenti. Seseorang memanggil namaku.

“Makasih ….sudah datang Na!”

Aku berbalik . Seorang anak cowok berdiri tepat di depanku. Tersenyum. Manis sekali. Dia…Andi. Saat kulihat matanya, segera kupalingkan wajahku, menunduk, Aku malu. Kugenggam tangan sahabatku erat, berharap Mimi tak meninggalkanku dalam suasana seperti ini. Aku bisa mati berdiri, salting, kikuk karna malu.

“Bisa kita bicara berdua?” pinta anak cowok itu.

“Bisa…!” mimi menyahut lalu mendorongku ke depan. Hampir saja aku jatuh menabrak Andi. Untung sistem pertahananku cukup sigap sehingga aku hanya tersandung kecil dan tak menimbulkan insiden memalukan.

“Aku pergi ya…takut ganggu!” Pamit Mimi pada Andi, dia melirikku sejenak dan tersenyum nakal. Belum sempat aku menahannya mimi berlalu dengan lincahnya. Anak ini benar-benar mengerjaiku. Awas nanti. Gumamku dalam hati

 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kini tepat 10 tahun sejak surat pertama itu ku dapat. Malam itu? Tak ada moment istimewa yang terjadi, malah sepertinya, aku mengacaukannya. aku begitu kikuk dan bingung. Pertama kali berdekatan dengan seorang yang berbeda jenis membuatku deg-degan, bingung dan malu.

Setelah mimi pergi, kami hanya saling diam. Cukup lama sampai akhirnyaa dia mulai membuka suara dan menyatakan apa yang sudah kuduga-duga sejak aku menerima suratnya. Aku yang saat itu sungguh kuper urusan cinta malah melakukan hal bodoh. aku bangkit dengan malu-malu lalu mengembalikan suratnya dan kemudian berlalu tanpa sepatah katapun kuucapkan, meninggalkannya sendiri. Sempat kulihat gurat kekecewaan terlukis diwajahnya, namun tak kuhiraukan, aku tetap berlalu meninggalkannya. Sungguh memalukan jika mengingat kejadian itu.

“Nana…!”

Seseorang memanggilku, membuyarkan lamunanku. Aku berbalik kearahnya. Memandangnya lama kemudian tersenyum lega. Seorang lelaki dewasa kini berdiri dihadapanku. Tersenyum manis sekali. Senyum yang membuatku kikuk 10 tahun lalu, sekikuk saat aku menerima surat pertamanya dulu…

Kugenggam surat cinta pertamaku bersama surat-suratnya yang lain. Ribuan surat cinta imut dan lucu yang dikirimkan buatku. Dan menjadi koleksi kesayanganku…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan numpang coret bagi syapa sj yang berminat yaa...sebaris ketikan komen kamu sangat berarti besar buat motivasi blog baru ini..(o_o)v